

Majalaya oh majalaya
Lebih dari 2.000 pedagang Pasar Baru Majalaya, Jln. Pasar Baru, Majalaya, Kab. Bandung kehilangan usahanya, menyusul kebakaran yang menimpa pasar tersebut, Senin (19/7) pukul 07.30 WIB. Akibat kebakaran yang berlangsung sekitar dua jam itu, sedikitnya 1.400 kios dan lapak kini tinggal puing-puing. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Kerugian ditaksir mencapai Rp 5 miliar.
Para pedagang berharap Pemkab Bandung bisa segera membangun kembali pasar tersebut. Bahkan mereka pun berharap Pemprov Jabar turun tangan membantu pembangunan kembali pasar itu agar bisa cepat terwujud. Mereka khawatir akan menganggur terlalu lama, terlebih menjelang maremaan bulan Ramadan.
“Kami berharap Pemkab Bandung segera membangun pasar ini kembali. Kalau bisa Bapak Gubernur juga turut membantu supaya lebih cepat lagi pembangunannya,” ujar Popon (50), salah seorang korban kebakaran.
Kebakaran yang terjadi 20 hari menjelang bulan Ramadan ini, kata Popon, akan menghapus harapan pedagang meraup untung. Padahal, lanjutnya, bulan Ramadan hingga Idulfitri merupakan masa ramai pembeli. Kalau kesempatan itu tidak bisa dimanfaatkan, para pedagang akan kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangga yang biasanya cukup tinggi.
Berkaitan dengan kebutuhan tersebut, kata Popon, meski pemerintah tidak segera membangun pasar tersebut, para pedagang akan membuat kios dan lapak darutat berupa bedeng-bedeng. “Daripada menganggur, mending dagang, meskipun darurat. Saya berniat begitu dan beberapa rekan pedagang juga sudah berencana seperti itu,” ujarnya.
Djadja (34), korban lainnya, mengaku belum memikirkan apa-apa karena masih syok. Meski demikian, ia berharap bisa segera berdagang. “Untuk sementara belum ada rencana, masing bingung. Tapi kalau harapan ya bisa dagang secepatnya,” tandasnya.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kab. Bandung, Bambang Budiraharjo mengatakan, hasil pendataan, kios dan lapak yang terbakar tercatat sebanyak 1.423 unit. “Kebakaran ini mengakibatkan 575 unit lapak dan 848 kios pedagang hangus. Kerugiannya mencapai miliaran rupiah,” katanya
Penyebab kebakaran sendiri, katanya, belum bisa dipastikan karena masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Agar para pedagang tetap bisa berjualan, pihaknya akan mengumpulkan mereka untuk mengetahui apa saja keinginannya. “Kita ‘kan tidak tahu apa yang diinginkan para pedagang, apakah untuk sementara ingin direlokasi ke tempat yang baru atau tetap di sana. Kalau sudah tahu apa yang diinginkan mereka, baru kita lakukan langkah selanjutnya,” jelasnya.
Luluh lantak
Kebakaran yang terjadi Senin kemarin, meluluhlantakkan hampir semua kios yang ada di Pasar Baru Majalaya.
Menurut saksi mata, kejadian ini berlangsung cepat. Pagi itu sekitar pukul 07.30 WIB, tiba-tiba terdengar teriakan, “Kebakaran…! Kebakaran…!” dari sejumlah pedagang. Kontan para pedagang lainnya panik dan berhamburan untuk menyelamatkan diri. Suasananya begitu kacau balau.
Apalagi kios-kios tersebut dibangun semiparmanen dan sebagian terbuat dari tripleks dan kayu kaso-kaso. Terlebih banyak barang dagangan yang mudah terbakar, seperti kertas, buku, pakaian, dan barang-barang plastik lainnya.
“Awalnya terdengar teriakan, katanya salah satu kios di bagian dalam pasar terbakar. Mendengar itu, semua panik dan langsung berhamburan ke luar kios. Apalagi api sangat cepat membesar,” papar Hendra yang saat itu sibuk menyelamatkan kios pakaian orangtuanya, H. Memet (alm).
Selain kios milik orangtuanya, ia juga membantu kakak iparnya, Desra (36) dan kakaknya Buyung (36), yang kios plastiknya turut terbakar.
Berbarengan dengan upaya penyelamatan, sebagian pedagang dibantu warga berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya. Kebetulan di samping pasar terdapat sungai, sehingga warga bahu-membahu mengambil air dengan ember. Namun upaya para pedagang dan warga tersebut tak seimbang dengan amukan api.
Sebelas unit mobil pemadam kebakaran dari Damkar Pemkab Bandung (7 unit), Kota Bandung (1), Kota Cimahi (1), Kab. Bandung Barat (1), dan Pertamina Kab. Bandung (1), yang datang ke lokasi juga tak sanggup menghentikan api dengan cepat. Api baru benar-benar dapat dipadamkan pukul 09.30 WIB, setelah meluluhlantakkan hampir semua bangunan kios dan lapak. “Selain kios dan lapak, tiga unit MCK dan satu unit musala juga ikut terbakar,” imbuh Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pasar Baru Majalaya,
Sejauh ini tidak ditemukan korban jiwa. Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU Majalaya, dr. Rustam yang terjun langsung ke lokasi mengatakan, baik hasil tinjauan lapangan maupun laporan petugas IGD, tidak ada korban jiwa maupun luka bakar. “Sampai pukul 13.00 WIB, hasil tinjauan di lokasi maupun laporan petugas IGD, tidak ada korban,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar